Wednesday, November 26, 2014

Nomaden bersama Toyota Rush

Saya ingin mengendarai Toyota Rush sebagai sarana untuk mewujudkan impian keliling Indonesia non-stop dari Sabang sampai Merauke. Bagi saya semua tempat di Indonesia yang belum pernah sayan kunjungi adalah tempat spesial, karena untuk mencapainya tidak jarang membutuhkan usaha keras. Ditambah, karena tempat-tempat yang menakjubkan dan damai itu biasanya berada di lokasi yang tidak dilewati kendaraan umum, maka diperlukan persiapan dana yang tidak ada jumlah pastinya.

Road trip yang pernah saya lakukan hanyalah bersama keluarga atau teman dengan menyewa mobil sekaligus supirnya. Itu pun dilakukan dalam jarak pendek, maksudnya hanya pergi pulang dari kota saya tinggal ke kota tujuan, lalu kembali pulang. Kali ini saya ingin berpetualang dalam jarak jauh, melewati sebanyak-banyaknya kota di 34 provinsi di Indonesia, sambil menikmati keindahan yang ada di dalamnya.

Saya suka menikmati kealamian karya cipta Tuhan. Berikut adalah tempat-tempat yang paling ingin saya datangi sambil mengendarai Toyota Rush. Semuanya berada di pulau-pulau besar di Indonesia. Mengingat masih sulitnya sarana transportasi di beberapa tempat, kendaraan kokoh dan aman dengan tampilan seperti Toyota Rush adalah alat yang saya anggap sangat tepat.
  1. Saya ingin berdiri di Titik Nol Indonesia di Sabang, lalu merasakan kehidupan Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan Jambi, Pulau Sumatera.
  2. Sebelum ke Afrika sungguhan, saya ingin menjelajah Taman Nasional Baluran yang ada di pulau Jawa.
  3. Saya penasaran ingin melihat orangutan yang ada di Tanjung Puting, lalu berdiri di Garis Khatulistiwa di Pulau Kalimantan.
  4. Saya ingin melihat dari dekat pemakaman pohon yang ada di Tana Toraja, Pulau Sulawesi.
  5. Saya ingin meresapi keindahan warna-warni Danau Kalimutu di Nusa Tenggara Timur.
  6. Terakhir, selain ingin berdiri di titik timur Indonesia di Merauke, saya ingin tenggelam dalam magisnya Lembah Baliem yang ada di Papua.
Saya tidak tahu berapa lama perjalanan ini akan ditempuh dan apa saja yang saya perlukan. Mungkin dua sampai tiga bulan dan singgah hanya 1 atau dua hari di satu provinsi, dan pasti jarang mandi. Saya bisa membayangkan bahwa jalanan yang akan dilewati pastilah berbatu, becek, terjal, dan berliku-liku. Tentunya saya harus punya fisik yang prima dan mental baja dalam menghadapi segala kesulitan. Ini akan lebih spektakuler dari iklan-iklan bertema petualang yang ada di televisi. Kemudian, pulang dengan membawa berjuta-juta pengalaman dan kenangan manis. Saya siap!

Thursday, November 13, 2014

Hari-hari di Kyoto

Tinggal setahun di Kyoto membuat saya ingin selamanya tinggal di sini. Selain karena akses kemana-mana yang gampang, laju internet yang kencang, alasan utamanya adalah suasana kota yang nyaman dan sehat.

Kalau bisa meminta, statusnya seperti saat itu saja, tanpa kerja tapi ada pemasukan setiap bulannya. Sekolah nggak masalah asal nggak pakai riset. Just do what I am thinking! Salah satu jalan menghemat uang adalah sebisa mungkin menggunakan sepeda kemana-mana. Saya yang dulunya merasa tidak bisa bersepeda sambil berdiri, akhir-akhir di sana mulai terbiasa, hanya lepas tangan saja yang belum terlatih.

Yang masih sulit diubah adalah kebiasaan merupiahkan harga, tapi terbantahkan dengan pemikiran bahwa saya hanya tinggal setahun dan uang yang dibelanjakan adalah uang yang memang diniatkan untuk senang-senang selama di Jepang.

Untuk melatih bahasa, sebisa mungkin saya menggunakan Bahasa Jepang jika berkomunikasi dengan penduduk lokal. Walaupun tidak mengerti kalimat-kalimat yang mereka ucapkan, tapi jika bisa menangkap satu kata saja, ditambah gesture, ekspresi, dan kepekaan membaca situasi, biasanya bisa nyambung.

Hal-hal menarik mengenai orang Jepang, khususnya di Kyoto, yang sering saya perhatikan adalah:



  • Penampilan orang-orangnya yang modis, baik tua maupun muda. Khusus remaja perempuan, mereka suka banget pakai blush on, serta rok mini walaupun musim dingin;
  • Karena biasa banget lihat kaum prianya menggunakan tas sandang semacam totebag, setiap ke toko tas kok rasanya tas untuk mereka lebih 'lucu-lucu' ketimbang tas untuk cewek;
  • Payung, adalah benda wajib. Gerimis dikit saja mereka bisa langsung payungan, apalagi ketika musim panas;
  • Mereka menyukai cahaya, contohnya kamar saya yang ukurannya cukup kecil, lampu neonnya ada tiga, belum lagi lampu di dekat pintu. Selain itu sepanjang musim dingin pasti ada light up di mana-mana;
  • Tempat sampah di jalanan sangat sukar ditemukan. Sebenarnya hampir sama seperti di Indonesia, pada pagi hari akan ditemukan tumpukan sampah yang terbungkus plastik dan diletakkan di depan rumah atau tepi trotoar, nanti ada mobil sampah yang akan mengangkutnya;
    Sampah yang belum diangkut
  • Kalau kebingungan di jalan, tidak perlu ragu bertanya (dengan Nihonggo seadanya), mereka ramah dan suka nggak nanggung kalau menolong. Sebenarnya ini salah satu trik untuk mempraktikkan Bahasa Jepang kita;
  • Banyak banget ungkapan yang diucapkan setiap memulai atau atau mengakhiri pembicaraan, seperti ketika bayar di kasir, masuk toko/pusat perbelanjaan atau naik/ turun bis. Terkadang kita hanya membutuhkan jawaban pendek, seperti ada atau tidak, bisa atau tidak, tapi mereka selalu memberikan penjelasan panjang yang hanya bisa direspon dengan mengangguk-angguk;
  • Setertib-tertibnya, ada juga tuh yang melanggar aturan, seperti menyeberang tidak pada tempatnya, dan menyebrang ketika lampu masih merah, biasanya ini hanya terjadi di jalan kecil, yang lebarnya sekitar lima langkah;
  • Adanya fasilitas memadai bagi penyandang cacat. Petugas kereta dan supir bus akan rela membantu penumpang yang berkursi roda. Di dalam bus, ada suara yang memberitahu para tuna netra di halte mana bus akan berhenti. Selain itu, ada petunjuk bagi tuna netra di sepanjang trotoar, tangga, dan lantai stasiun, ditambah bunyi bip-bip yang menyertai lampu hijau bagi penyeberang jalan;
Petugas kereta yang siap membantu
Penanda di trotoar bagi tuna netra

  • Ketika naik bus, orang Jepang tidak bergegas untuk mendapatkan tempat duduk;
  • Sering melihat orang mengajak anjingnya berjalan-jalan. Mereka membawa tas yang berisi peralatan untuk membersihkan kotoran anjing serta menyimpannya kembali, oleh karena itulah walaupun banyak terlihat anjing, kotanya tetap bersih;
  • Kucing di Jepang montok-montok, seperti kucing yang sering berkeliaran di kampus saya. Sering saya melihat ada mahasiswa yang bermain atau memberi mereka makan;
  • Membaca buku atau membaca menggunakan gadget sering terlihat di kereta, termasuk membuka laptop untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Tetapi ada juga yang menggunakan smartphone-nya untuk nge-game;
  • Tidak terdengar bunyi klakson, walaupun banyak kendaraan di jalan. Begitu juga pengguna sepedanya, jarang sekali saya mendengar bunyi bel sepeda yang meminta pejalan kaki untuk minggir, pengendara sepeda akan menunggu sampai pejalan kaki menyadari dan memberi jalan. Saya sering mengalami ini.

Tuesday, October 28, 2014

Ekstrim bersama Toyota Rush

Saya jarang menggunakan mobil pribadi, karena mobil yang ada di rumah lebih sering digunakan oleh ayah dan adik laki-laki saya. Walaupun pernah beberapa kali mencoba, tetap saja mereka belum percaya apabila saya menawarkan diri untuk menyetir. Alhasil, bisa dikatakan saya tidak bisa 'nyetir', apalagi mengerti soal mesin dan pemeliharaan mobil. Tapi, saya akan mengambil risiko untuk duduk di belakang kemudi dan mengendarai Toyota Rush. Saya pasti terlihat gagah ketika diphoto. Entah mengapa, buat saya, orang yang mengendarai mobil dengan body besar terlihat lebih keren daripada mereka yang mengendari kendaraan sejenis sedan. 

Mobil dengan tampilan seperti Toyota Rush adalah kendaraan impian saya. Ini cocok dengan kepribadian saya yang praktis tetapi ceroboh. Bagian belakang yang luas bisa difungsikan sebagai bagasi untuk meletakan segala kebutuhan yang dibawa ketika bepergian. Sedangkan bannya yang besar dan kuat, ditambah dengan interior yang tampak lapang, nyaman, dan aman pas dengan sifat ceroboh yang sering terjadi ketika saya berkendara. Saya kerap tidak mengindahkan lubang atau batu besar yang ada di jalanan.

Saya pernah mencoba driving safety simulator di Toyota Kaikan Museum, Nagoya, Jepang. Dari sana saya memastikan bahwa saya memang bukanlah pengemudi yang baik. Ditambah saya selalu kalah karena sering jatuh dan menabrak setiap kali mencoba permainan yang bertema balap-balapan di smartphone maupun video game. Inilah salah satu alasan kenapa mengendarai Toyota Rush pasti akan memacu adrenalin saya. Alasan lainnya adalah ini mobil keren, mahal, dan yang pasti, bukan punya saya. Supaya lebih ekstrim, saya ingin mencobanya di daerah terbuka, misalnya di daerah yang biasa digunakan untuk kompetisi offroad, yang berlumpur, terjal, dan ada sungai-sungainya, karena kalau jatuh, saya tidak akan melukai orang lain, sekalian mencari tahu, manuver apa yang bisa dilakukan dengan mobil ini. Saya yakin ini pasti sangat menyenangkan dan menjadi pengalaman pertama buat saya. Bisa dibayangkan sekencang apa saya tertawa dan berteriak kegirangan sekaligus cemas karena tidak ingin merusak mobilnya.

Setelah itu, saya juga ingin mencobanya di jalanan beraspal. Sekali lagi, ini ekstrim karena saya tidak pandai menyetir, dan pasti akan banyak pejalan kaki dan kendaraan lain yang akan saya hadapi. Terbayangkan bagaimana adrenaline rush yang saya rasakan. Andaikan kesempatan ini diberikan di Bali, saya juga tidak ingin kehilangan moment untuk menikmati alam kota ini sambil berkonsentrasi mengendari Toyota Rush, karena saya baru sekali ke sana, dan itu pun hanya ke beberapa tempat yang ramai dikunjungi turis, ditambah musim hujan, sehingga eksplorasi kala itu tidak maksimal.

Jika hal-hal di atas dianggap belum terlalu ekstrim, maka saya berencana berdiri di atas Toyota Rush yang sedang berjalan sambil melakukan selfie photo dan video 360 derajat. Entahlah, saya belum terpikir bagaimana melakukannya, yang pasti saya butuh kamera dan monopod (selfie stick), ditambah pemandangan super indah di sekitar saya.
http://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush#sthash.E6jqPsIC.dpuf
hyperlinkhttp://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush - See more at: http://www.toyota.astra.co.id/corporate-information/news-promo/promo/adrenaline-rush-blogging-competition/#promo
http://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush#sthash.E6jqPsIC.dpufsdsjhsh
http://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush#sthash.E6jqPsIC.dpufhttp://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush#sthash.E6jqPsIC.dpuf
http://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush#sthash.E6jqPsIC.dpuf
 
hyperlinkhttp://www.toyota.astra.co.id/product/new-rush - See more at: http://www.toyota.astra.co.id/corporate-information/news-promo/promo/adrenaline-rush-blogging-competition/#promo